MAU NGAPAIN YA GW...?!

Pada suatu ketika saat matahari sedang terik di pertengahan tahun 2006. Dua mahasiswa kabur dari kelas nya langsung meluncur ke rumah kontrakannya. Tidak lupa membeli sekantong plastik es teh dan membawanya utuh sampai kamar kos-kosan. Seperti biasa dan pada umumnya manusia yang keringatan, kami melipat celana panjang dan membuka kemeja begitu sampai kedalam kamar. membuka jendela lebar-lebar, menekan tombol power kipas angin, lalu memaksa sebauh tape kaset memutar kaset Jikustik. Pada saat itu gw lupa, kenapa itu tape dan pita kaset masih dipake. Padahal jaman jadi anak kos di SMA taun 2004, gw dah belajar muter lagu pake CD Player Made in China. Lha kok, naek status jadi mahasiswa gw dapet temen yang masih pake tape recorder..???

Sambil dengar Jikustik yang seloww, gw nyeruput es teh pake sedotan. Langsung di kantong plastik karena kita gak mau cuci gelas. Nah, teman gw yang namanya M Ulum dan biasa gw panggil Husen mulai corat-coret di secarik note book tebel. Yah, hampir kayak juragan pabrik gilingan padi, dahinya mengekerut bikin sebuah daftar. Lalu dengan serius dia bercerita soal keadaan keluarganya, soal bagaimana ia bisa sampai di kota Satria, juga soal kemungkinan hari esok dia mau jadi apa. Inti dari ingatan gw soal siang itu adalah si Ulum jadi dosen dengan mahasiswa nya yang cuma sebiji, kasih kuliah di kamar kos.

"Hai Jong. Lu tau Gak. Kakak gw, Bapak Gw, itu bilang. Bahwa ternyata "Hidup itu adalah Rencana". Jadi, mulai dari sekarang, kita harus punya rencana. Rencana Hidup...!!!"

Buset, padahal siang itu gw ninggalin kuliah 2 SKS soal mahluk hidup. Tapi gw dapet kuliah soal manajemen dari teman gw yang sedang bolos kuliah bareng gw. Tapi gw sepakat. Bahkan gw kuliah di Kaki Gunung Slamet juga jelas demi cita-cita gw. Dikamar itulah gw tahu, gw punya temen yang aktifitasnya sudah ada dalam teks, dan ia sedang menjalani nya berdasarkan panduan yang telah ia buat sendiri.

Sekalipun gw sepakat soal perencanaan, siang sampe sore itu gw bertanya-tanya soal menuliskan apa saja yang ingin kita lakukan. Mungkin karena gw malas nulis. Juga, gw lebih asik menjalani hari untuk menemukan hal-hal baru. Terutama yang tidak terencana. 

Di kemudian hari, Lima tahun belakangan akhirnya gw benar-benar hidup dan menjalani kehidupan dengan seadanya. Gw asik asik aja sekalipun sampe pindah kampus. Balik Kampung...! dan gw sadari setahun kemarin, ada beberapa pola yang gak berubah. menemukan problem, bahkan sebenarnya gw sudah pernah lewat dipoint itu. Waw, akhirnya gw harus menuliskan Rencana gw minimal 1 tahun kedepan agar gw gak balik ke soal yang sama.

Caranya
Akhirnya gw ke warnet si Bos Jarjit Sigh di depan gang rumah gw. Tanpa malu-malu gw bukak tab sebanyak-banyaknya soal cara membuat rencana, resolusi, dan manajemen..?! Gw kuliah lagi malam ini, 2 SKS sama si Google penjaga perpustakaan dunia. Selama 45 menit gw baca semua tab, maka ternyata bisa gw simpulkan cara kita buat rencana.

1. Dalam Keadaan Sadar
Gw pikir ini wajib dan hukum alam pertama. ketika buat sesuatu, dan yang paling awal adalah rencana tentu harus dalam keadaan sadar. Sadar berarti sedang tidak gila, tidur atau setengah tidur. Kita harus sadar dan waras sejak dalam pikiran. Patokan sadar ya tentu saja, saat kau bisa melihat telunjuk sewaktu di tempatkan 5 cm di depan kedua mata kita. Itu kata buku 5cm, alias fokus. 

Nah, Sadar ini menurut gw agar kita benar-benar tahu tujuan, cita-cita dan hal-hal yang ingin kita capai. Pada point ini, semangatlah dan pikirkan secara rasional tujuan, target kita dalam hidup. Tujuan ini baiknya kita tulis dan betul-betul secara rasional bisa dicapai. INGAT...  Jangan Tuliskan Bisa terbang ke Atap rumah sebagai tujuan dan target. Karena itu mustahil dan gak mungkin dicapai.

2. Dalam Keadaan SMART
SMART itu singkatan dari : Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Dapat Dilakukan (Assignable), Realistis (Realistic), dan Terikat Waktu (Time Bound). Dalam hal ini, secara teknis dalam membuat rencana memang harus Spesifik. Kenapa? Karena kalo umum atau general, memiliki makna yang luas jugak. Dan kita akan kesulitan sendiri untuk mencapainya. Terukur itu maksudnya memang bisa dinilai. Kita dapat mencari cara apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan kita. Selain itu, kita juga dapat menilai sejauh mana usaha dan tingkat keberhasilan kita dalam mencapai cita-cita kita.

Dapat Dilakukan itu berarti karena kita memang mungkin dan bisa melakukannya. Seperti yang saya katakan diawal, angan Tuliskan Bisa terbang ke Atap rumah sebagai tujuan dan target. Karena itu mustahil dan gak mungkin dicapai. Realistis itu juga sudah jelas. Kita bisa saja menetapkan tujuan setinggi-tingginya tetapi tetap saja harus realistis. Kita tidak mungkin menetapkan memiliki Pesawat Terbang sebagai target padahal aktivitas dan usaha kita baru bisa membeli sepeda. 

Terikat Waktu ya artinya kita memang benar-benar menetapkan tujuan berdasarkan waktu, sehingga kita dapat melakukan sesuatu, berkaca dan evaluasi berdasarkan tenggat waktu yang ditetapkan.   

3. Dalam Keadaan Sehat

Point ini sebenarnya cuma buat ngingetin lu semua, Jagalah Kesehatan. Karena kesakitan itu mahal harganya. Dalam keadaan sehat, lu semua bisa leluasa melakukan apa pun.

Well, gw dah nulis dan coba buat contoh tabel resolusi gw di tahun 2019. Semoga Bisa Tercapai...

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tukang Ngintip, Coment Dong..